Seorang Siswi yang menganut
kepercayaan Kristen ditahan karena menolak untuk menyangkal Kristus kini sedang
berjuang untuk kebebasannya. Ia adalah Leah Sharibu yang baru berusia 15 tahun,
yang merupakan salah satu dari 100 siswi diculik oleh Boko Haram yang merupakan sebuah organisasi militan dan teroris dari Desa Dapchi pada 19 Februari lalu.
Sebagian siswi dibebaskan setelah
empat minggu ditahan, tetapi Leah tetap ditahan karena menolak untuk
meninggalkan iman percayanya. "Saya Leah Sharibu, gadis yang diculik dari
Akademik Ilmu Teknik Pemerintah Negara (Government Girls Science Technical
College), Dapchi. Saya menyerukan pada pemerintah dan orang-orang baik lainnya
untuk membantu saya keluar dari masalah ini," ungkapnya dalam sebuah rekaman audio berbahasa Hausa.
"Saya mohon belas kasihan
kalian semua. Saya berseru pada pemerintah, terutama presiden untuk mengasihi saya dan mengeluarkan saya dari situasi ini," jelasnya.
Pihak Boko Haram mengirim sebuah
rekaman tanpa verifikasi sebelumnya ke media lokal pada hari Senin, 27 Agustus
2018 lalu. Pejabat pemerintah sekarang ini sedang bekerja untuk mengkonfirmasi keaslian file audio tersebut.
"Pihak kami sedang
menganalisa suara dari rekaman tersebut. Reaksi kami akan ditentukan mengikuti
hasil penyelidikan," ungkap juru bicara Presiden Muhammadu Buhari, Garba Shehu, pada halaman Twitternya.
"Buat Presiden Buhari, tidak
ada yang bisa menghalangi kami untuk memulangkan anak-anak. Kami tidak akan tingggal diam sampai semuanya dibebaskan," tambahnya.
Ayah dari Leah, Sharibu Nathan
mengonfirmasi pada CNN bahwa rekaman tersebut adalah benar-benar suara putrinya.
"Saya pikir dia telah
terbunuh setelah kami diberitahu oleh mereka yang dibebaskan kalau Boko Haram
menahannya karena Leah adalah seorang Kristen. Saya cuma bisa membayangkan bagaimana mereka memperlakukannya," jelas Nathan.
"Saya telah menelepon
pemerintah untuk menyelamatkan putri saya. Sudah tujuh bulan sejak dia dibawa;
saya percaya mereka kalau bantuan pemerintah bisa membawa putri saya kembali ke
rumah," lanjutnya.
Menurut UNICEF, Boko Haram telah
menculit lebih dari 1.000 anak di Nigeria sejak tahun 2013. Kelompok ini telah
menculik lebih dari 100 gadis dari sekolah asrama di Chibok pada tahun 2014
lalu. Sampai saat ini, 93 gadis Chibok telah dibebaskan, sementara 100 orang
diantaranya masih dinyatakan hilang.